Makalah-Damfak Globalisasi


DAMFAK GLOBALISASI TERHADAP KEHDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA 

    Dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi negara berkembang termasuk Indonesia, anatara lain sebagai berikut.

1.    Bidang Politik
Tahukah kamu damfak adanya globalisasi dalam kerhidupan berbangsa dan bernegara? Simak dengan baik penjelasan berikut. Damfak globalisasi di bidang politik, antara lain sebagai berikut.


a.    Penyebaran nilai-nilai politik Barat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dn terkadang mengabaikan kepentingan umum.

b.    Semakin lunturnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong.


c.    Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.


d.    Transparansi, akuntabilitas, dan profesional dalam penyelenggaraan pemerintahan negara (jabatan-jabatan publik) semakin mendapat sorotan dari berbagai elemen masyarakat.


e.    Semakin banyak partai politik, organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menjadi sponsor kepentingan tertentu dengan menyarakan hakl asasi manusia, supremasi hukum, demokratisasi dan lingkungan.


2.    Bidang Ekonomi
Damfak globalisasi di bidang ekonomi, antara lain sebagai berikut :


a.    Bagi orang yang memiliki modal akan semakin kuat dan orang yang lemah akan semakin tersingkir dan terjatuh.

b.    Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.


c.    Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan.


d.    Kompetensi produk dan harga semakin tinggi sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin selektif.


3.    Sosial dan Budaya
Globalisasi juga berdamfak dalam kehidupan sosial budaya. Berkat globalisasi, banyak nilai-nilai kehidupan dari bangsa lain masuk ke dalam kehidupan masyarakat.


    Damfak  globalisasi di bidang sosial budaya, antara lain sebagai berikut.


a.    Mudahnya nilai-nilai Barat masuk melalui internet, antene parabola, media televisi, maupun media cetak yang kadang ditiru habis-habisan. Sebagai contoh, mode pakaian dan tatanan rambut remaja Indonesia yang dulunya menjunjung nilai kesopanan telah berubah mengikuti mode dunia. Begitu pula dandanan anak muda sekarang, banyak anak laki-laki memakai perhiasan wanita atau sebaliknya.

b.    Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup individualitas (kepentingan diri sendiri), pragmatisme (yang menguntungkan), hedonisme (kenikmatan sesaat), permisif (membiarkan yang dianggap tabu), dan konsumerisme (lebih senang memakai daipada membuat). Sebagai contoh, fenomena anak melawan orang tuanya, murid yang berani melawan gurunya, ataupun perkelahian antar pelajar.


c.    Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial, sehingga dalam keadaan tertentu, seperti musibah, kecelakaan, dan sakit hanya ditangani segelintir orang (kurang adanya kebersamaan). Sebagai contoh, jika terjadi musibah atau kecelakaan hanya orang-orang tertentu yang mau membantu.


d.    Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai contoh acara-acara keagamaan kurang diminati oleh kawula muda.


4.    Hukum Pertahanan dan Keagamaan
Damfak globalisasi di bidang hukum pertahanan dan keagamaan, antara lain sebagai berikut.


a.    Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap pelaksanaan hak-hak asasi manusia.

b.    Menguatnya regulasi hukum dan perbuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermamfaat untuk kepentingan rakyat banyak.


c.    Semakin menguatnya tuntunan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa, dan hakim) yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.


d.    Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.


e.    Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.


Menurut Anthony Giddens, damfak globalisasi adalah sebagai berikut.


1.    Individualisme Meningkat
Sebelum terjadi globalisasi, kesempatan individu untuk menetukan diri sendiri dibatasi oleh lingkungan baik berupa tradisi maupun kebiasaan-kebiasaan  yang berlaku dalam masyarakat. Ada bebrapa faktor yang membatasinya, yaitu status seseorang dalam masyarakat, jenis kelaminnya, suku atau bahkan agamanya. Seseorang yang terlahir sebagai anak seorang petani, hampir dapat dipastikan ia akan mempelajari juga keterampilan sebagai petanidan akan menjadi petani selama hidupnya. Dulu identitas pribadi dibentuk dan disesuaikan dengan tuntunan komunitas tempat ia lahir dan dibesarkan. Nilai, gaya hidup, dan penilaian mengenai baik dan buruk dibentuk oleh komunitas dan diajarkan kepada masing-masing individu.
Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan yang terbaik bagi diri terbuka lebar. Di bawah kondisi globalisasi, kita dihadapkan pada hal yang disebut individualisme baru. Orang secara aktif dan bebas membentuk diri mereka sendiri dan menentukan identitas mereka sendiri. Tradisi dan nilai-nilai masyarakat perlahan-lahan ditinggalkan beitu seseorang bergaul dan berinteraksi dengan tatanan global yang baru. Norma-norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman seseorang bertingkah laku perlahan-lahan longgar. Sekarang seorang anak petani bisa saja menjadi seorang pengusaha atau pekerjaan lainnya. Globalisasi memaksa  untuk hidup dengan cara yang lebih terbuka dan luwes. Ini berarti bahwa kita terus-menerus menjawab dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah di sekitar kita.


2.    Pola Kerja
Kerja merupakan pusat kehidupan banyak orang dan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Globalisasi membawa prubahan yang mendalam dalam dunia kerja. Pola perdagangan internasional yang baru dan kecenderungan ke arah ekonomi berbasis pengetahuan mempunyai damfak yang luar biasa besar bagi pekerjaan.


Perdagangan global dan berbagai bentuk teknologi baru memiliki damfak yang besar bagi pabrik-pabrik tradsional, begitu juga para pekerja industri dibiarkan menganggur dan tanpa keterampilan memadai untuk masuk ke era perekonomian berbasis pengetahuan.
Kalu dulu orang bekerja seumur hidup di satu majikan saja, dewasa ini orang memiliki banyak kesempatan untuk berganti-ganti pekerjaan selama hidupnya sesuai keinginannya. Hal ini pula berarti mereka memilki banyak kesempatan lebih banyak untuk menambah keterampilan dan kemampuan baru yang dibutuhkan dalam dunia kerja yang semakin kompleks. Kalau dulu, uang (gaji yang tinggi) bukan lagi satu-satunya kriteria tempat kerja yang baik, sekarang orang melihat unsur kepuasan bekerja dan aktualisasi diri sebagai unsur yang sangat menentukan. Banyak orang yang lebih mersa nyaman sebagai karyawan tetap di suatu perusahaan, sekarang semakin banyak orang merasakannya sebagai belenggu dan karenannya lebih memilih pekerjaan paruh waktu yang lebih fleksibel.


Wanita pun telah  masuk ke dunia kerja. Banyak wanita dengan karir bagus tingkat pekerjaan yang sibuk dan menuntut konsentrasi dan energi ekstra, serta kesempatan untuk mendapat pendidikan lanjut, membuat banyak perempuan menunda kehamilan dan bahkan pernikahan. Kalaupun mereka akhirnya memutuskan untuk hamil dan meiliki anak, mereka tidak akan berlama-lama di rumah bersama bayinya, dan sebaliknya cepat-cepat kembali ke tempat kerja yang menantikan tanggung jawabnya. Hal ini tentu saja membawa perubahan dalam manajemen keluarga, mengasuh anak pada akhirnya menjadi tanggung jawab suami juga, demikian pula pembagian kerja dalam rumah tangga (sehabis kerja).
Konsekuensi lainnnya adalah meningkatkan rasa ketidak pastian dan ketidaknyamanan. Ketika pekerjaan dapat dipindahkan dengan mudah dari satu negara ke negara yang lain, sedikit sekali pekerjaan yang aman.

3.    Kebudayaan Pop
Damfak kultural globalisasi mendapat perhatian para ahli. Citra, gagasan, dan gaya hidup yang baru menyebar dengan begitu ceat ke seluruh pelosok dunia lebih daripada sebelumnya. Perdagangan, teknologi informasi yang baru, dan migrasi global telah memberi kontribusi bagi penyebaran budaya pop tersebut melintas batas negara.
Banyak orang percaya bahwa kita sekarang hidup dalam tatanan informasi tunggal, sebuah jaringan global raksasa yang yang bisa diakses cepat dan dalam jumlah yang banyak.
Globalisasi memiliki konsekuensi-konsekuensi lain bagi dunia secara keseluruhan. Salah satunya adalah homogenitas  atau kesamaan yang lebih besar dalam produk-produk yang dijual dan dibeli di seluruh dunia. Lama kelamaan, kita akan menemukan makanan cepat saji, merek-merek pakaian, musik dan gaya yang sama di setiap sudut dunia ini. Kesuksesan kapitalisme Barat menjual produk-produk Barat bisa menghasilkan keseragaman di mana-mana. Dalam proses ini, ada ancaman serius terhadap keragaman budaya dunia.


Globalisasi telah memberi pengaruh dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini dikarenakan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sehingga pada saat ini  tidak ada satu bangsa di dunia ini yang mampu menghindarkan diri dari pengaruh bangsa lain. Globalisasi telah menciptakan kenyataan yang tidak dapat dihindarkan oleh semua bangsa sehingga pengaruhnyapun tidak dapat dihindari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Damfak globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sebagai berikut.

1.    Pengaruh Globalisasi Teknologi
Bukti globalisasi teknologi dapat berupa  kemajuan di berbagai bidang komunikasi seperti televisi, radio dan internet. Dengan globalisasi teknologi itu, kita dapat memperoleh informasi, berita dan pengetahuan dari berbagai penjuru dunia dalam waktu singkat. Perkembangan teknologi akan memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan pembangunan berbangsa dan bernegara.


2.    Pengaruh Globalisasi Pasar Bebas
Globalisasi dalam bentuk pasar bebas merupakan proses globalisasi di bidang ekonomi. Pasar bebas muncul karena adanya liberalisasi perdagangan antar negara di dunia ini. Bukti adanya pengaruh globalisasi pasar bebas adalah makin maraknya perusahaan-perusahaan di negara berkembang ikut serta dalam perdagangan internasional. Akibat positif pengaruh ini adalah runtuhnya hambatan ekonomi nasional yang bersifat tradisional.


3.    Pengaruh Globalisasi Budaya
Perkembangan teknologi dalam bentuk komunikasi dan informasi yang tida henti menimbulkan kontak budaya yang tidak dapat dihindari. Setiap negara harus memilki kesadaran tinggi bahwa globalisasi akan berpengaruh terhadap terjadinya kontak budaya dengan dunia luar. Pengaruh globalisasi budaya hampir terjadi di seluruh unsur budaya. Unsur budaya nasional banyak terpengaruh unsur budaya luar. Namun, ada beberapa unsur yang mampu bertahan seperti organisasi budaya sosial, etika organisasi politik, dan unsur-unsur religi.

Dari berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan  adanya globalisasi akan membawa damfak terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di berbagai bidang kehidupan. Dengan demikian, kita harus mampu memilih aspek positif dari damfak globalisasi tersebut.


Semoga contoh makalah yang saya sharing ini bisa bermamfaat bagi yang membutuhkan.
http://luyokita.blogspot.com
Like This Article ?
Comments
0 Comments

0 komentar

 
 
Copyright © 2013 MANDAR LUYO - All Rights Reserved
Status Panel Admin
Jam Sekarang
Tanggal
Salam Sapa :
Status Admin :
User :
Free Backlinks