Penyakit pada tanaman adalah disebabkan oleh adanya gangguan organisme yang bersifat parasit , seperti cendawan, bakteri, virus dan tanaman tingkat tinggi. Adapun penyakit itu dapat menular melalui air, angin, pelukaan oleh alat pertanian dan lain-lain.
Timbulnya suatu penyakit pada jenis tanaman disebabkan oleh adanya interaksi antara tumbuhan yang terserang pathogen, dan ini dipengaruhi oleh beberapa factor. Dan kondisi setiap factor akan menentukan tingkat kerusakan tanaman pada musim tertentu.
Penyakit sporadic merupakan penyakit epifipotik yang tidak selalu terjadi setiap musim dan dengan interval yang tidak teratur. Adapuin penyakit endemic menggambarkan suatu penyakit yang terbatas pada wilayah geografis tertentu, atau penyakit yang selalu terdapat di daerah tertentu dengan menimbulkan kerusakan ringan sampai berat.
Adapun factor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan dan penyebaran penyakit antara lain sebagai berikut:
1. Faktor Iklim.Unsur iklim yang berpengaruh besar terhadap perkembangan penyebaran penyakit adalah sebagai berikut;
Suhu.
Untuk berkembang dengan pesat, setiap pathogen menghendaki suhu tertentu, bila suhu lebih tinggi atau lebih rendah dari pada kisaran suhu tersebut, perkembangan dan peenyebaran pathogen akan terhambat, bahkan patogern akan amati.
a. Kelembaban.
Hampir sebagian besar penyebab penyakit tanaman terutama golongan cendawan akan berkembang dengan pesat pada kelambaban tinggi, misalnya phitopthora palmifora. Phitopthora infestan dan Fusarium oxyforum
Pada suhu, kelembaban, dan tanaman inang yang cocok, spora akan segera tumbuh mementuk miselium.
b. Cahaya.
Faktor cahaya yang paling utama adalah sinar matahari memiliki hubungan erat dengan suhu dan kelembaban. Akibat cahaya matahari terik, suhu lingkungan tempat tanaman tumbuh akan naik. Bila pada lingkungan tersebut terdapat banyak air, maka akan terjadi penguapan sehingga lingkungan menjadi lembab. Kondisi seperti ini amat disenangi oleh pathogen untuk melakukan aktivitas hidupnya, termasuk berkembang biak.
c. Angin.
Angin besar pengaruhnya terhadap penyebaran pathogen. Tubuh pathogen amat ringan sehingga bila ada angin sedikit saja akan mudah lepas dan terbawa terbang. Semakin angin kencang bertiup, penyebaran pathogen akan semakin jauh dan dalam waktu relative singkat penyakit akan cepat meluas.
d. Curah hujan.
Curah hujan tinggi amat membantu perkembangan cendawan dan bakteri. Air hujan yang jatuh kepermukaan tanaman ada yang meresap kedalam jaringan melalaui lubang alami Stomata dan lentisel. Pada saat yang bersamaan, pathogen bisa turut masuk, kemuadian berkembang biak didalam tubuh tanaman dan akhirnya menimbulkan gejala penyakit.
Tumbukkan air hujan kepermukaan tanah akan menimbulkan cipartan. Cipratan pathogen yang ada pada tanah ikut terlempa , lalu menempel pada bagian yang lunak. terutama tanaman muda atau tanaman semusim kemudian memparasit tanaman tersebut.
2. Tanah.
Sifat tanah dapat memperngaruhi perkembangan dan penyebaran penyakit tanaman misalnya. pH tanah
Tanah yang mempunyai pH rendah disukai oleh sebagaian besar cendawan. Pada tanah masam, cendawan berkembang pesat dan banyak menimbulkan kerugian.
a. Struktur Tanah.
Pada struktur tanah pejal, akar tanaman menjadi lemah karena aerasi dan draenasenya jelak serta tanah memadat. Misalnya Phyitopthora infestan amat menyukai kondisi tanah seprti inI, mudah menginfeksi dan memparasit tanaman.
b. Kelembaban tanah
Tanah yang lembab dapat mempermudah pathogen menginveksi bagian tanaman di dalam tanah, Misalnya Phytopthora palmifora menyenangi tanah yang mengandung bahan organic tinggi dan draenase jelek. Demikian pula Fusarium oxysporum menyenangi tanah berdraenase jelek.
3. Tanaman inang.
Berbagai jenis tumbuhan di alam merupakan tanaman inang bagi pathogen tertentu. Ada pathogen yang hanya memiliki beberaspa tanaman inang, ada pula pathogen yang menyukai banyak tanaman. Semakin banyak tanaman yang bisa dijadikan inang, semakin leluasa pathogen bertahan, menyebar dan berkembang biak.
Dari sifatnya ada tanaman yang tahan terhadap gangguan pathogen, ada pula yang peka atau rentan. Pada umumnya tanaman yang rentan perkembangan penyakit akan lebih pesat.
4. Faktor Mekanis
Faktor mekanis yang berpengaruhi terhadap perkembangan dan penyebaran penyakit tanaman adalah :
a. Teknik bercocock tanam.
Teknik bercocok tanam yang baik akan mampu menghambat perkembangan penyakit tanaman. Pengolahan tanah dan pembuatan parit yang baik dan teratur akan menyebabkan struktur, aerase dan draenase tanah manjadi baik.sehingga tidak disenangi oleh pathogen.
b. Sanitasi.
Tumbuhan pengganggu dan bagian tanaman yang ada pada lahan usaha tani bisa dijadikan inang dan media berkembang biak penyakit, dengan sanitasi yang baik berarti tidak memberi kesempatan kepada pathogen untuk memanfaatkan lingkungan tersebut.
c. Irigasi.
Pembuatan saluran irigasi yang kurang baik. Pemberian air yang tidak teratur akan menimbulkan genangan air dan kelembaban lingkungan yang tinggi, Kondisi seperti ini amat disukai oleh banyak pathogen, selain itu irigasi yang telah tercemar pathogen akan menjadi penyebab meluasnya serangan penyakit tanaman.
MEDIUM PENYEBARAN PENYAKIT TANAMAN.
Umumnya pathogen menetap pada tumbuhan inang yang diserapnya, kemudian dapat berpindah atau menyebar ketanaman atau tempat lain dengan bantuan medium penyebaran. Mediaum penyebaran yang dapat dimanfaatkan pathogen antara lain.
1. Air.
Spora cendawan atau koloni bakteri berukuran amat kecil sehingga bila jatuh atau tersapu oleh aliran air akan mudah hanyut terbawa ketempat lain. Proses penyebaran ini akan lebih cepat bila air yang tercemar pathogen tersebut digunakan untuk mengairi tanaman inangnya.
2. Angin.
Tiupan angin mempengaruhi cepat atau lambatnya penyebaran penyakit. Tubuh pathogen umumnya amat kecil dan ringan, sehingga mudah tertiup angin. Kemudian menyebar ketempat lain.
3. Serangga.
Virus tumbuhan umunyaa tidak keluar dari tubuh tanaman inang. Penyebaran varus dari satu tanaman ke tanaman lain dibantu melalui perantara serangga atau binatang lain (vector) yang menginfeksi atau memakan tanaman sakit. Disamping itu vector dapat menyebarkan cendawan dan bakteri dari tanaman sakit ketanaman lain.
4. Manusia.
Dalam kegiatan pertanian manusia selalu berperan sebagai pengelaola tanaman budidaya, termasuk melakukan pemeliharaan tanaman, seperti menyiram, menyiang, memangkas. Pada saat melakukan pemeliharaan tanaman, pathogen dapat menempel pada tubuh, pakaian, atau alat-alat pertanian. Oleh karena itu manusia dalam kegiatan pertanian dapat berperan sebagai medium penyebaran penyakit tanaman.
Demikian beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit pada tanaman, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkanya, sehingga dalam teknik budidaya tanamnnya dapat berhasil dengan baik.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Panduan /
Pertanian
dengan judul "Beberapa-Penyebab-Penyakit-Pada-Tanaman". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://luyokita.blogspot.com/2014/04/beberapa-penyebab-penyakit-pada-tanaman.html.