Biografi - WS Rendra

Rendra, lahir 7 November 1936 di Solo, Jawa Tengah. Awalnya memeluk agama Katolik dan menjadi mu'allaf dan menjadi muslim hingga akhir hayatnya. Setamat SMA St. Joef Solo, dia melanjutkan studinya ke Jurusan Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Terakhir dia mendapatkan pendidikan dari American Academy of Dramatic Arts, New York-AS.

Selain sebagai penyair, Rendra juga dikenal sebagai seorang dramawan Indonesia paling terkemuka. Dia telah menulis sejak tahun 1954. Sekembalinya dari AS tahun 1967 dia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta dan memimpinnya. Banyak drama yang telah dipentaskan olehnya, dan ia sendiri bermain aktor dan sekaligus sebagai sutradara. Selanjutnya Rendra juga terjun ke bidang film.

Beberapa kumpulan puisi telah dilahirkan oleh penyair ini, begitu juga sejumlah naskah drama, cerita pendek dan karya terjemahan maupun saduran. Kumpulan cerpennya antara lain Ia Sudah Bertualang (1964) dan naskah dramanya Sekda serta Perjuangan Suku Naga. Karya-karya asing yang diterjemahkan meliputi Sophocles, Shakespeare, Aristophanes, Bertold, Goethe dan masih banyak lagi. Buku-buku Rendra juga telah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa asing seperti Rendra: Ballada and Blues (USA, 1969); Pamfletten van een Dichter (Holland, 1979); Indonesian Poet in New York (Australia, 1972); State of Emergency (Australia, 1980); dan Struggle of the Naga Tribe (Australia, 1980). Di samping itu Rendra juga masih menerbitkan buku tentang Bermain Drama.

Tahun 1957 memperoleh Hadiah dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional, tahun 1969 memperoleh Anugerah Seni dari Pemerintah RI, dan tahun 1975 memperoleh anugerah Seni dari Akademi Jakarta.

Sebagai penyair yang sukses meraih ribuan penonton dalam tiap penampilannya, tak perlu diceritakan lagi. Ia bahkan merupakan penyair Indonesia pertama yang pembacaan sajaknya direkam dalam kaset.

Kumpulan sajaknya: Balada Orang-orang Tercinta (1957); Rendra: Empat Kumpulan Sajak (1970), dan Potret Pembangunan dalam Puisi (1980).

Jika Rendra sejak lahir memeluk agama Katolik dan menjadi mu'allaf dan di dalam Islam dia pernah mengungkapkan bahwa agama Islam sanggup memberikan kepuasan intelektual dan spiritual kepadanya. Ia berani mengatakan demikian karena mempunyai pengalaman memeluk banyak agama dan tidak pernah beragama. Sungguh beruntunglah Rendra karena menjadi muslim karena pencarian sendiri (dan tentunya telah mendapat hidayah!) dan meninggal dalam keadaan muslim! 

Sumber: http://id.shvoong.com/

Like This Article ?
Comments
0 Comments

0 komentar

 
 
Copyright © 2013 MANDAR LUYO - All Rights Reserved
Status Panel Admin
Jam Sekarang
Tanggal
Salam Sapa :
Status Admin :
User :
Free Backlinks