Puisi - Manis di Hatiku Menetes Seperti Madu - Asmat Riady Lamallongeng

MANIS DI HATIKU MENETES TERUS SEPERTI MADU
Oleh : Asmat Riady Lamallongeng 
Gontai sekali langkahku dipagi buta
Menyusuri selokan berbencah
Ketika aku memburu lembaran kumal
Berserakan
Dan kaleng-kaleng bekas
Di emper-emper pertokoan

Separoh dari hatiku
Seperti saja tumpah
Padahal di telapak tanganku yang kerempeng
Kubaca sesercah nasib, seperti ini
Seperti mereka
Setiap hari menggantang peri, mengais mimpi

Keranjang tua dan kaleng puntung itu
Sebentar lagi
Kulego di trotoar
Dekat pelabuhan Makassar
Buat kutukar dengan biji logam
Dengan angka limah puluh

Dalam perjalanan pulang ke gubukku


Ku lukis wajahku dengan arang dapur
Sampai tak ada keringat meleleh di dadaku

Di gubukku yang mulai rebah
Kujemput anak-anakku dengan wajah bopeng
Sementara logam-logam gemerincing
Di saku celanaku
Lima puluh kali lima, kali anak-anakku
Sementara istriku menatapku dalam-dalam
Sebab hutang-hutangnya pada tetangga
Belum juga terbayarkan
Begitulah hasratku di dunia
Membantai diriku
Menyusuri lorong-lorong kehidupan
Bercanda dan bergulat dengan nasib

Sementara maut seperti berlomba
Menguber usiaku
Yang semakin mendekati pantai

Tetapi
Manis di hatiku menetes terus
……………..Seperti madu…………….
Makassar, 3377
Dari : Coretan di Lembaran Kumal


Ditulis kembali oleh : Amin Baharussalam




Like This Article ?
Comments
0 Comments

0 komentar

 
 
Copyright © 2013 MANDAR LUYO - All Rights Reserved
Status Panel Admin
Jam Sekarang
Tanggal
Salam Sapa :
Status Admin :
User :
Free Backlinks