Oleh : Asmat Riady Lamallongeng
Pertanda
Retaknya
Pelataran ini
Di atas bumi
Yang bopeng
Lunglai
Tulang belulang
Menjemput
Suara-suara yang menyapa
Lalu pasrahlah hati ini
Dikelembutan senyum mentari
Seiring rintik-rintiknya
Gerimis diujung senja
Kitapun seperti menggaet
Seribu bidadari
Dipelukan mimpi
Ujung Pandang, November 1971
Dari : Harian GEMA SULSELRA 29 Juli 1974
Ditulis kembali Oleh : Amin Baharussalam
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Asmat Riady Lamallongeng /
Puisi
dengan judul "Puisi - Peluh - Asmat Riady Lamallongeng". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://luyokita.blogspot.com/2013/12/peluh.html.