Oleh : Asmat Riady Lamallongeng
Menatap wajah bumi
Ada bintang kedip-kedip
Dibalik pembukitan
Sementara matahari tinggal sepotong
Tertusuk duri
Tertusuk belati
Sampai berdarah
Akupun seperti menyantap angin
Yang sepoi-sepoi menembus dinding gubukku
Kabut-kabut itu
Sebentar membalut tubuhku yang kedinginan
Sampai aku bercanda dengan bidadari
Dalam mimpi
Matahari dan angin
Juga kabut
Juga bumi
Juga gunung
Juga lembah
Juga air
Juga awan
Juga api
Juga kekasihku yang tak sempat
Kukecup bibirnya yang merah
Namun tetap kurangkul dalam hati
Dalam mati
Setelah itu…………..
Kupesan lewat kalimat-kalimat bisu
(Bila aku berbaring kaku, dibawah seonggok
Kerikil………………..
Senja itu turun melipur hatiku)
Baubau, 1971
Dari : Coretan dilembaran kumal
Ditulis kembali Oleh : Amin Baharussalam
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Asmat Riady Lamallongeng /
Puisi
dengan judul "Puisi - Senja Itupun Turun Melipur Hatiku - Asmat Riady Lamallongeng". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://luyokita.blogspot.com/2013/12/senja-itupun-turun-melipur-hatiku.html.