Sejak dari melaksanakan perkawinan hingga menjalani rumah tangga, kelainan / cacatnya itu tidak pernah terlihat oleh isterinya karena ia amat merahasiakan dan berbuat sedemikian rupa agar isterinya tak mengetahui bahwa sesungguhnya ia tidak sempurna layaknya manusia lainnya yang sempurna jari-jari tangannya.
Sungguh-sungguh ia tidak ingin keadaan jari-jari tangnnya diketahui oleh isterinya. Agar rahasinya tetap terjaga, ia menentukan kapan waktunya isterinya datang mengantarkan makanan kepadanya selagi ia bekerja di kebunnya. Waktu yang telah ia tentukan tidak boleh dilanggar oleh sang isteri. Tapi lama- kelamaan sang isteri amat sangat penasaran juga kepada sang suami yang begitu ketat dan disiplin dalam setiap jadwalnya itu hingga membuat sang isteri ingin sekali mengetahui ada rahasia apa dibalik semua ini hingga sang suami berbuat demikian, barangkali ada yang tersembunyi didalam semua ini.
Akhirnya karena tak kuasa menahan rasa curiga yang berkepanjangan terhadap sang suami, sang isteri mencoba mengintipnya diluar waktu yang ditentukan namun tanpa ia sadari sang suami mengetahui kelakuan isterinya yang telah melanggar ketentuan yang ia sepakali, ia marah besar. Kontan sang suami menceraikan isterinya dan berkata engkau telah melanggar perjanjian yang telah kita sepakati dan kamu akan kembali menjadi sendirian lagi, kamu menjadi towalu (janda) saya pun demikian akan menjadi balunnus (duda), kamu di barat dan saya di timur. Keduanya berubah menjadi bintang.
Sejak saat itu apabila balunnus muncul di timur maka towalu akan terbenam di barat. Peristiwa perceraian suami isteri baklunnus-towalu itu menimbulkan kepercayaan di kalangan nelayan Mandar bahwa bintang balunnus dan towalu itu sisapa (saling anti).
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Ceritra Rakyat-Suku Mandar
dengan judul "Balunnus-Annaq-Towalu (Duda dan Janda)". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://luyokita.blogspot.com/2014/01/balunnus-annaq-towalu-duda-dan-janda.html.