Abu Nawas diketahui oleh semua orang memang memiliki kebun yang luas, akan tetapi
dirinya selalu berusaha tampil sederhana, hal itu ditunjukkan dengan rumahnya yang
hanya beralaskan ubin sederhana dan tak tampak barang-barang mewah semacam guci
keramik ataupun benda berharga lainnya. Tapi entahlah, apa yang membuat seseorang
berusaha masuk ke dalam dengan maksud mendapatkan benda-benda berharga.
Dengan langkah perlahan, si pencuri masuk ke rumah Abu Nawas melalui pintu belakang
secara diam-diam.
Ya ampun....si pencuri berhasil masuk ke dalam rumah Abu Nawas dan langsung menuju
ruang tengahnya. Dengan sigap, pencuri yang beraksi sendirian tersebut lantas
memandangi satu persatu barang berharga yang ada di ruangan.
Pencuri tersebut langsung mengaduk-aduk isi rumah Abu Nawas. Seperti kebanyakan
para pencuri lainnya, si pencuri juga mencari uang atau pun barang berharga yang dimiliki
oleh Abu Nawas.
Dia membuka lemari, laci-laci, mencari di kolong-kolong, dan di tempat lainnya. Tapi ia
tidak menemukan satu pun barang berharga yang dimiliki oleh Abu Nawas.
Semua bagian ruangan di rumah Abu Nawas pun diperhatikannya dengan baik-baik.
Setiap sudut ruangan pun tak luput dari pandangannya demi mendapatkan barang
berharga milik Abu Nawas.
Tapi tampaknya gerak-gerik si pencuri ini diketahui oleh Abu Nawas. Hanya saja,
mengetahui rumahnya didatangi pencuri, Abu Nawas bukannya berteriak minta tolong,
dirinya malah bersembunyi di sebuah kotak besar yang berada di sudut ruangan dengan
harapan si pencuri tidak mengetahui keberadaannya.
Tangan Hampa Si pencuri ini sangat leluasa mencari barang berharga di rumah Abu
Nawas, namun hampir selama 1 jam si pencuri tidak menemukan satu barang pun yang
berharga. Pencuri hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Abu
Nawas tersebut, tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang teletak di sudut
ruangan kamar Abu Nawas.
Si pencuri sangat senang karena dia yakin kalau dalam kotak itulah disimpan harta
benada yang dia cari. Dalam angan-angannya, di dalam kotak besar tersebut tersimpan
beberapa batang emas ataupun beberapa butir mutiara yang jika dijual akan
menghasilkan banyak uang yang dapat digunakannya untuk berfoya-foya.
Walaupun kotak besar itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri
itu berhasil membuka kotak tersebut.
Hiyaa... !!!
pencuri dan Abu Nawas saling bertatapan muka dan kaget satu sama lain, dan pencuri
sekaligus kecewa karena di dalam kotak besar itu juga tidak terdapat apa-apa kecuali
Abu Nawas yang meringkuk di dalmnya.
"Hei...apa yang kau lakukan di dalam situ?" tanya si pencuri.
"Aku bersembunyi darimu," jawab Abu Nawas dengan malu.
"Memangnya kenapa?" tanya pencuri lagi.
"Aku malu kepadamu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan kepadamu.
Itulah alasan kenapa aku bersembunyi di dalam kotak ini," jawab Abu Nawas lagi.
Setelah mendapat jawaban tersebut, si pencuri pun pergi meninggalkan rumah Abu
Nawas begitu saja dengan tangan hampa, dengan perasaan kecewa dan heran, kenapa si
Abu Nawas yang memiliki kebun luas kok bisanya tidak memiliki satupun barang berharga
yang dimiliki.
Itulah Abu Nawas, dia tampil dengan sangat sederhana dalam kehidupannya namun dia
selalu bersyukur kepada Allah SWT karena dia yakin kalau yang orang yang lebih fakir dari
dia masih banyak.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Abunawas /
Kumpulan Cerita
dengan judul "Cerita - Ketika Abu Nawas Malu Pada Pencuri ". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://luyokita.blogspot.com/2014/04/ceita-ketika-abu-nawas-malu-pada-pencuri.html.