Adaq (Adat) Menurut Lontar Mandar

Apakah yang dimaksud dengan adaq (Adat)? yang dimaksud adaq dan pemangku adaq pada hakekatnya sama. Jadi adaqlah yang dihormati atau yang disapa dengan Puang oleh orang Mandar. Pola kekuatan adaq (hukum) ada tujuh yang diibaratkan :

Pertama , Permata yang cahayanya tak pudar oleh lindungan alam
Kedua , Pematang lurus bukan karena penanda (pelurus) tanah
Ketiga, Pagar(benteng) negeri yang pantang dilompati
Keempat, Penjera (alat menjerakan) oleh orang yang kuat/pemerintah
Kelima, Tempat berpegangerat bagi rakyat kecil
Keenam Tempat bertumpu (berlindung) bagi orang banyak
Ketujuh, Tempat berlindung bagi penduduk negeri

          Demikianlah yang diterapkan oleh orang-orang terdahulu kita dalam hal menegakkan adaq (hukum) di tanah Mandar. Adapun sumber adaq terdiri atas lima azas yaitu :

Pertama, Kodrat manusia
Kedua, Kebiasaan terhadap hal yang baik
Ketiga, Kesepakatan bersama
Keempat, Petuah leluhur
Kelima, Penetapan hadat(keputusan pemerintah).

           Apa yang dilakukan agar adaq (hukum) tetap dipatuhi?.
Orang-orang tua dahulu menetapkan para pejabat kerajaan(kaum hadat) : tidak tergiur sogokan, tidak memihak, tidak beribu tidak berayah, tidak mempunyai saudara, tidak mempunyai sahabat dan tidak pula mempunyai musuh, tidak melindungi dan tidak pula sebaliknya membiarakan orang luar di luar perlindungannya, tidak menyanjung-nyanjung dan tidak pula merendahkan seseorang, tidak loba dan tidak pula tergiur dan "tergesa-gesa" menikmati sesuatu.

Yang memperlemah adaq(adat) penyebabnya ada empat yaitu :

Pertama, Membaringkan orang tanpa tikar
Kedua, Menidurkan orang tanpa diberi bantal 
Ketiga, Menyuruh orang berjalan di atas jalanan yang tidak lurus
Keempat, Menyembelih orang bukan pada lehernya (memperlakukan orang bukan pada tempatnya)

            Bagi siapa saja pemangku adaq(pemangku hadat) saja pemangku ketentuan adat, ia tidak berhak lagi disapa dengan Puang karena sesungguhnya adaq-lah yang disapa dengan puang.

Bunyinya dalam lontar sbb :
      Innamo siposanga adaq? Naia adaq anna pangngaqang adaq siposangai tuqu. Jari, adaqdi tuqu napepuang di sesena to Mandar. Ia uraqna pitumbuangangi : mesami, parammatata  tang diballunnai alang ;madaqduanna, petabung maroro tang dibassiqnai linaq ; mattallunna, bala tang diondongnginai banua; meappeqna, pepacuqnai to magassing: malimanna, pettuqgalang masseqnai to maranniq; maqannanna, petturundunnai paqbanua.Nauami diqepaqannana todioloqe. Naia topa apponganna adaq, liambuangani tuqu, iamo sipossanga: uru-urqna, assimemangang: daqduanna, abiasangang disesena apiangang : tatallunna, assipura loang ; appeqna, pappasang todioloq ; malimanna, paqannana seqiadaq. Innamo namappamarendeng adaq? naua paqannana to dioloq, ia adaq tang maeloq pai di passosoq, tang titongngang pai lembarna;tang keindo pai tang keamaq, tang keluluareq pai, tang kesola, tang kebali pai, andiang pa to di kalepaqna, andiang to disaliwanna, andiang to malinggaona, andiang topa to natunainna, andiang to naporiona, andiang to nawireqna, tang mappucung, tang doppas toi. Naia atammarendenganna adaq, appqi siturangang : mesami, napabereqi tau tang metappere, daqduanna, napapatindoi tau tang napepaqdisangngi; tatallunna, napaolai tau annaq tania tangngalalang maroro, appeqna, nagereqi tau natania barona nagerek(memperlakukan orang bukan pada tempatnya),...Bagi siapa saja anggota hadat yang tidak berpegang pada ketentuan adaq, ia tidak berhak lagi disapa dengan Puang karena sesungguhnya adaqlah yang disapa dengan Puang 

Pustaka: Ensiklopedi Sejarah Tokoh dan Kebudayaan Mandar



                                                                                               
Like This Article ?
Comments
0 Comments

0 komentar

 
 
Copyright © 2013 MANDAR LUYO - All Rights Reserved
Status Panel Admin
Jam Sekarang
Tanggal
Salam Sapa :
Status Admin :
User :
Free Backlinks