Selanjutnya dalam Lontar di katakan : yang menjelaskan persetujuan tiga kerajaan. Betemu lagi tiga kerajaan yang bersekutu (Kerajaan Sendana, Alu, dan Taramanuq) di Sibunoang. Selanjutnya dalam Lontar dikatakan :
Maka berkata Puatta Disaqadawang kepada Puangnga Ilepong, Puang digalu-galung, kita bertemu tiga kerajaan yang bersekutu , untuk bersatu pemerintah, bersatu rakyat, bersatu negeri , bertikar selembar, bersatu bantal, berbulat telur. Tidak saling kesana dan kemari, tidak saling memperlihatkan tabiat tidak baik yang kurang terpuji. Dan siapa saja yang ingin memisahkan/merusak persekutuan tiga kerajaan ini, kita banting bubungan rumahnya kebawah, kita balik tiangnya jadi keatas. Mereka beranak tak berkepala, tak berkaki, tak berkelamin perempuan tak berkelamin laki-laki , tak bertembuni tak berketurunan, berbulu piring tak berbulu keturunannya.
Dan barang siapa yang bermimpi mengatakan inilah anak laki-laki yang say hamilkan, kalau ia sudah lahir yang nantinya akan merusak Bocco Tallu, sepakat tiga kerajaan yang bersekutu ini unutk segera membedah perut orang yang hamil itu, lalu keluarkan anak laki-laki yang dihamilkan tersebut, kemudian dialirkan/dihanyutkan ke air yang tak mungkin kembali lagi.
Telur berguling kearah matahari terbit tak pecah, tak memar, tak menderita apa-apa. Satu mengintai ikan hiu, dua mengintai ular.
Biar sampai ke Sumakuyu berkebun penjunjung penggendongnya negeri di Alu, tidak ada yang bisa menghalangi. Dan kalau ada yang melarangnya, tidak sesuai hukum dan peraturan, bukanlah negeri Alu yang dilarangnya, tapi negeri Sendana. Begitu juga sendana, biar sampai ke dataran Matama penjunjung penggendongnya negeri Sendana berkebun, tidak ada yang bisa melarangnya.
Dan kalau ada yang melarangnya, tidak menurut peraturan dan hukum, bukanlah negeri Sendana yang dilarangnya melainkan negeri Alu. Karena kita saling membimbing kepada kebaikan dan saling menghindarkan keburukan. Tidak saling keras-mengerasi, tidak saling merusak tanaman-tanaman, tidak saling ingkar dari kesepakatan. Dan besok lusa pernah kita berkongsi harta, kita jangan saling mengundang dengan benda tajam, jangan pula kita saling mengingatkan dengan keras. Mari kita saling mematuhi hukum, saling menghormati peraturan.
Begitulah perjanjian Bocco Tallu di Sibunoang, kemudian dibuanglah emas ke air yang dalam. Inilah hasil perjanjiang negeri (kerajaan) Sendana Puatta Disaqawadang , dengan kerajaan Alu Ipuang Digalugalung, serta Puangnga Ilepong (dari kerajaan Taramanuq).
Tenggelam bagai emas di air yang dalam, bagi siapa yang akan merusak/mengingkari persekutuan tiga kerajaan. Wilayah Kerajaan Sendana di Majene, kerajaan Alu dan Taramanuq di (Polewali Mandar sekarang).
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Sejarah Dan Budaya Mandar
dengan judul "Assitaliang (Perjanjian) Bocco Tallu di Sibunoang Bagian Kedua". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://luyokita.blogspot.com/2014/01/assitaliang-perjanjian-bocco-tallu-di_17.html.