PEMALI (PANTANGAN)
DALAM MASYARAKAT BUGIS
DALAM MASYARAKAT BUGIS
Oleh : Asmat Riady Lamallongeng
1. Jangan memanjat pohon atau apa saja pada hari Jumat, terutama sebelum shalat. Alasannya, kalau terjatuh bisa meninggal dunia atau cacat seumur hidup.2. Jangan tinggalkan makanan atau minuman yang telah disajikan (usahakan mencicipi sedikit), baru berangkat. Alasannya, rentang dapat bahaya dalam perjalanan.
3. Bagi perempuan yang masih gadis jangan bernyanyi sambil memasak di dapur. Alasannya, kalau dapat jodoh, usianya jauh lebih tua dari padanya.
4. Pada saat salah seorang anggota keluarga mau keluar membawa dagangan atau mau membuka pinta toko, jangan ada yang mengeluarkan kata “de’k gaga” (tidak ada). Alasannya, kurang atau tidak ada pembeli.
5. Jangan menebang pohon pisang untuk mengambil buahnya pada pagi hari. Alasannya, yang menebang bisa mati muda.
6. Bagi perempuan yang masih gadis, jangan suka duduk di tangga rumah. Alasannya, lambat mendapatkan jodoh.
7. Jangan biasakan diri baring terlentang sambil menyusun kedua kaki. Alasannya, kalau sakit susah diobati.
8. Kalau sementara berjalan kaki dan matahari tepat berada diatas ubun-ubun kepala, usahakan singgah sejenak. Alasannya, rentang kena penyakit “atikkengeng” atau mati mendadak.
9. Bagi anak-anak kecil, jangan dibiarkan bermain-main diluar rumah pada saat magrib. Alasannya, bisa bersentuhan makhluk halus yang menyebabkan sakit.
10. Jangan melangkahi lesung yang selalu dipakai menumbuk padi. Alasannya, bisa mati terbunuh atau ditikam tanpa mlakukan perlawanan.
11. Jangan mandi pada saat ada keluarga dekat yang meninggal dunia (sebelum dikuburkan). Alasannya, bisa kena penyakit yang juga menyebabkan kematian.
12. Jangan menduduki bantal yang biasa dipakai tidur. Alasannya, rentang kena penyakit bisul attau bengkak-bengkak.
13. Jangan melangkahi benda tajam seperti pisau, parang atau keris. Alasannya, bisa mati berdarah.
14. Anak kecil yang masih berusia dibawah 10 tahun, jangan ditinggalkan sendirian (dirumah atau ditempat lain) terutama pada jam-jam 11.00 s/d 12.00. Alasannya, Biasa disembunyikan “donggak” (makhluk halus).
15. Bagi anak-anak kecil jangan makan tebu pada malam hari. Alasannya, bisa mati ayah atau ibu.
16. Jangan menanam pisang sore hari, terutama pada saat awan diupuk barat mulai memerah. Alasannya, tanaman pisang tersebut rentang kena hama “dadarang” (kuning pucuknya) yang menyebabkan tidak bisa berbuah.
17. Pada saat sedang makan dan tiba-tiba ada orang mengamuk atau terjadi pertengkaran di luar rumah, jangan gegabah keluar untuk membantu, sebelum minum, cuci tangan dan duduk sebentar menenangkan pikiran. Alasannya bisa anda yang jadi korban salah sasaran.
18. Jangan menyeberangi sungai yang diketahui berisi buaya ganas pada saat magrib atau subuh hari. Alasannya, pada umumnya buaya sungai menunggu mangsa pada waktu-waktu tersebut.
19. Bagi laki-laki yang sudah beristeri, jangan membunuh binatang apa saja pada saat isterinya dalam keadaan hamil, terutama pada saat ngidam. Alasannya, anak yang dikandung tersebut bisa lahir dalam keadaan cacat atau meninggal sebelum lahir.
20. Jangan menjatuhkan buah kelapa ke tanah dari atas rumah panggung . Alasannya, bakal ada anggota keluarga yang mengalami musibah.
21. Jangan makan “amporo” (telur ayam atau itik yang tidak jadi menetas). Alasannya, segala usaha atau pekerjaan yang dirintis akan mengalami kegagalan.
22. Jangan makan pisang yang diketahui “marekkok” (batangnya patah sebelum ditebang). Alasannya, bisa mati muda atau kena petir.
23. Bagi perempuan muda, jangan makan pisang atau buah apa saja yang kembar berdempetan. Alasannya, kalau hamil bisa melahirkan anak yang kmbar berdempet.
24. Kalau mengasah benda tajam seperti pisau, parang dan sebagainya, sisinya yang tajam jangan dihadapkan kepada dirinya. Alasannya, dikhawatirkan suatu saat terkena senjata makan tuan.
25. Bagi keluarga petani, jangan membuang air panas di tanah pada saat padi di sawah mulai berbuah. Alasannya, buah padi bisa gagal panen karena datangnya musim kemarau sebelum padi berisi.
26. Jangan melangkahi benda tajam seperti pisau, parang dan sebagainya. Alasannya, rentang mati berdarah atau mengalami musibah seperti ditikam atau diparangi dsb.
27. Ketika sedang makan, jangan biasakan diri berpindah-pindah tempat duduk. Alasannya, bisa kawin beberapa kali selama hidupnya.
28. Bagi keluarga nelayan/pelaut, selama perahu dalam pelayaran berpantang membuang abu dapur ke tanah atau keluar rumah. Alasannya, rezeki dalam pelayaran akan terbuang yang mengakibatkan kerugian bagi sawi dan pemilik perahu.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Bugis Makassar /
Sejarah dan budaya
dengan judul "Pemali Dalam Masyarakat Bugis". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://luyokita.blogspot.com/2014/08/pemali-dalam-masyarakat-bugis.html.